Pada zaman dahulu Sang Kancil merupakan binatang yang paling cerdik
di dalam hutan. Banyak binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk
meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia
menjadi tempat tumpuan binatang-binatang di dalam hutan, tetapi ia tidak
menunjukkan sikap yang sombong malah bersedia membantu kapan saja.
Suatu hari Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari
makanan. Karena makanan di sekitar kawasan kediamannya telah berkurang,
Sang Kancil pergi untuk mencari di luar kawasan kediamannya.
Cuaca pada
hari itu, sangat panas dan terlalu lama berjalan, menyebabkan Sang
Kancil kehausan. Lalu, ia berusaha mencari sungai terdekat. Setelah
mengelilingi hutan akhirnya Kancil aliran sungai yang sangat jernih
airnya. Tanpa membuang waktu, Sang Kancil minum sepuas-puasnya.
Dinginnya air sungai itu menghilangkan rasa dahaga Sang Kancil.
Kancil
terus berjalan menyusuri tebing sungai. Apabila terasa capai, ia
beristirahat sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rindang.
Kancil berkata di dalam hatinya “Aku mesti bersabar jika ingin mendapat
makanan yang lezat-lezat.” Setelah rasa capainya hilang, Sang Kancil
kembali menyusuri tebing sungai tersebut sambil memakan dedaunan
kegemarannya yang terdapat di sekitarnya. Ketika tiba di satu kawasan
yang agak lapang, Sang Kancil memandang kebun buah-buahan yang sedang
masak ranum di seberang sungai. “Alangkah enaknya jika aku dapat
menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan tersebut,” pikir
Sang Kancil.
Sang Kancil terus berpikir mencari akal bagaimana cara menyeberangi
sungai yang sangat dalam dan deras arusnya itu. Tiba-tiba Sang Kacil
memandang Sang Buaya yang sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah
menjadi kebiasaan buaya, apabila hari panas buaya suka berjemur untuk
mendapat cahaya matahari.Tanpa berlengah-lengah lagi kancil menghampiri
buaya yang sedang berjemur lalu berkata,” Hai sahabatku Sang Buaya, apa
kabarmu hari ini?” Buaya yang sedang asyik menikmati cahaya matahari
membuka mata dan didapati Sang Kancil yang menegurnya. “Kabar baik sahabatku, Sang Kancil.” Sambung buaya lagi, “Apakah yang menyebabkan kamu datang ke mari?”
“Aku membawa kabar gembira untukmu,” jawab Sang Kancil. Mendengar
kata-kata Sang Kancil, Sang Buaya tidak sabar lagi ingin mendengar
khabar yang dibawa oleh Sang Kancil, lalu berkata, “Ceritakan kepadaku
apakah yang hendak engkau sampaikan?”
Kancil berkata, “Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman supaya
menghitung jumlah buaya yang terdapat di dalam sungai ini karena Raja
Sulaiman ingin memberi hadiah kepada kamu semua.” Mendengar nama Raja
Sulaiman saja sudah menakuti semua binatang karena Nabi Sulaiman telah
diberi kebesaran oleh Allah untuk memerintah semua makhluk di muka bumi
ini. “Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan turun ke dasar sungai untuk
memanggil semua kawanku,” kata Sang Buaya. Sementara itu, Sang Kancil
sudah berangan-angan untuk menikmati buah-buahan.
Tidak lama kemudian,
semua buaya yang berada di dasar sungai berkumpul di tebing sungai. Sang
Kancil berkata “Hai buaya sekalian, aku telah diperintahkan oleh Nabi
Saulaiman supaya menghitung jumlah kamu semua karena Nabi Sulaiman akan
memberi hadiah yang istimewa pada hari ini.” Kata kancil lagi,
“Berbarislah kamu merentasi sungai mulai dari tebing sebelah sini sampai
ke tebing sebelah sana.”
Karena perintah tersebut datangnya dari Nabi Sulaiman, semua buaya
segera berbaris tanpa membantah. Kata Buaya, “Sekarang hitunglah, kami
sudah bersedia.” Sang Kancil mengambil sepotong kayu yang berada di situ
lalu melompat ke atas buaya yang pertama di tepi sungai dan ia mulai
menghitung dengan menyebut “Satu dua tiga lekuk, jantan betina aku
ketuk,” sambil mengetuk kepala buaya hingga Kancil berjaya menyeberangi
sungai. Ketika sampai ditebing seberang, Kancil terus melompat ke atas
tebing sungai sambil bersorak gembira dan berkata, “Hai buaya-buaya
sekalian, tahukah kamu bahwa aku telah menipu kamu semua dan tidak ada
hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman.”
Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya merasa marah dan malu
karena mereka telah ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan
melepaskan Sang Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam
buaya tersebut terus membara hingga hari ini. Sementara itu Sang Kancil
terus melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya tersebut
dan menghilangkan di dalam kebun buah-buahan untuk menikmati buah-buahan
yang sedang masak ranum itu.
Rabu, 13 Februari 2013
Aladin dan Lampu Ajaib
Dahulu kala, di kota Persia, seorang Ibu tinggal dengan anak laki-lakinya yang bernama Aladin. Suatu hari datanglah seorang laki-laki mendekati Aladin yang sedang bermain. Kemudian laki-laki itu mengakui Aladin sebagai keponakannya. Laki-laki itu mengajak Aladin pergi ke luar kota dengan seizin ibu Aladin untuk membantunya. Jalan yang ditempuh sangat jauh. Aladin mengeluh kecapaian kepada pamannya tetapi ia malah dibentak dan disuruh untuk mencari kayu bakar, kalau tidak mau Aladin akan dibunuhnya. Aladin akhirnya sadar bahwa laki-laki itu bukan pamannya melainkan seorang penyihir. Laki-laki penyihir itu kemudian menyalakan api dengan kayu bakar dan mulai mengucapkan mantera. "Kraak…" tiba-tiba tanah menjadi berlubang seperti gua.
Dalam lubang gua itu terdapat tangga sampai ke dasarnya. "Ayo turun! Ambilkan aku lampu antik di dasar gua itu", seru si penyihir. "Tidak, aku takut turun ke sana", jawab Aladin. Penyihir itu kemudian mengeluarkan sebuah cincin dan memberikannya kepada Aladin. "Ini adalah cincin ajaib, cincin ini akan melindungimu", kata si penyihir. Akhirnya Aladin menuruni tangga itu dengan perasaan takut. Setelah sampai di dasar ia menemukan pohon-pohon berbuah permata. Setelah buah permata dan lampu yang ada di situ dibawanya, ia segera menaiki tangga kembali. Tetapi, pintu lubang sudah tertutup sebagian. "Cepat berikan lampunya !", seru penyihir. "Tidak ! Lampu ini akan kuberikan setelah aku keluar", jawab Aladin. Setelah berdebat, si penyihir menjadi tidak sabar dan akhirnya "Brak!" pintu lubang ditutup oleh si penyihir lalu meninggalkan Aladin terkurung di dalam lubang bawah tanah. Aladin menjadi sedih, dan duduk termenung. "Aku lapar, Aku ingin bertemu ibu, Tuhan, tolonglah aku !", ucap Aladin.
Aladin merapatkan kedua tangannya dan mengusap jari-jarinya. Tiba-tiba, sekelilingnya menjadi merah dan asap membumbung. Bersamaan dengan itu muncul seorang raksasa. Aladin sangat ketakutan. "Maafkan saya, karena telah mengagetkan Tuan", saya adalah peri cincin kata raksasa itu. "Oh, kalau begitu bawalah aku pulang kerumah." "Baik Tuan, naiklah kepunggungku, kita akan segera pergi dari sini", ujar peri cincin. Dalam waktu singkat, Aladin sudah sampai di depan rumahnya. "Kalau tuan memerlukan saya panggillah dengan menggosok cincin Tuan."
Aladin menceritakan semua hal yang di alaminya kepada ibunya. "Mengapa penyihir itu menginginkan lampu kotor ini ya ?", kata Ibu sambil menggosok membersihkan lampu itu. "Syut !" Tiba-tiba asap membumbung dan muncul seorang raksasa peri lampu. "Sebutkanlah perintah Nyonya", kata si peri lampu. Aladin yang sudah pernah mengalami hal seperti ini memberi perintah,"kami lapar, tolong siapkan makanan untuk kami". Dalam waktu singkat peri Lampu membawa makanan yang lezat-lezat kemudian menyuguhkannya. "Jika ada yang diinginkan lagi, panggil saja saya dengan menggosok lampu itu", kata si peri lampu.
Demikian hari, bulan, tahunpun berganti, Aladin hidup bahagia dengan ibunya. Aladin sekarang sudah menjadi seorang pemuda. Suatu hari lewat seorang Putri Raja di depan rumahnya. Ia sangat terpesona dan merasa jatuh cinta kepada Putri Cantik itu. Aladin lalu menceritakan keinginannya kepada ibunya untuk memperistri putri raja. "Tenang Aladin, Ibu akan mengusahakannya". Ibu pergi ke istana raja dengan membawa permata-permata kepunyaan Aladin. "Baginda, ini adalah hadiah untuk Baginda dari anak laki-lakiku." Raja amat senang. "Wah..., anakmu pasti seorang pangeran yang tampan, besok aku akan datang ke Istana kalian dengan membawa serta putriku".
Setelah tiba di rumah Ibu segera menggosok lampu dan meminta peri lampu untuk membawakan sebuah istana. Aladin dan ibunya menunggu di atas bukit. Tak lama kemudian peri lampu datang dengan Istana megah di punggungnya. "Tuan, ini Istananya". Esok hari sang Raja dan putrinya datang berkunjung ke Istana Aladin yang sangat megah. "Maukah engkau menjadikan anakku sebagai istrimu ?", Tanya sang Raja. Aladin sangat gembira mendengarnya. Lalu mereka berdua melaksanakan pesta pernikahan.
Nun jauh disana, si penyihir ternyata melihat semua kejadian itu melalui bola kristalnya. Ia lalu pergi ke tempat Aladin dan pura-pura menjadi seorang penjual lampu di depan Istana Aladin. Ia berteriak-teriak, "tukarkan lampu lama anda dengan lampu baru !". Sang permaisuri yang melihat lampu ajaib Aladin yang usang segera keluar dan menukarkannya dengan lampu baru. Segera si penyihir menggosok lampu itu dan memerintahkan peri lampu memboyong istana beserta isinya dan istri Aladin ke rumahnya.
Ketika Aladin pulang dari berkeliling, ia sangat terkejut. Lalu memanggil peri cincin dan bertanya kepadanya apa yang telah terjadi. "Kalau begitu tolong kembalikan lagi semuanya kepadaku", seru Aladin. "Maaf Tuan, tenaga saya tidaklah sebesar peri lampu," ujar peri cincin. "Baik kalau begitu aku yang akan mengambilnya. Tolong Antarkan kau kesana", seru Aladin. Sesampainya di Istana, Aladin menyelinap masuk mencari kamar tempat sang Putri dikurung. "Penyihir itu sedang tidur karena kebanyakan minum bir", ujar sang Putri. "Baik, jangan kuatir aku akan mengambil kembali lampu ajaib itu, kita nanti akan menang", jawab Aladin.
Aladin mengendap mendekati penyihir yang sedang tidur. Ternyata lampu ajaib menyembul dari kantungnya. Aladin kemudian mengambilnya dan segera menggosoknya. "Singkirkan penjahat ini", seru Aladin kepada peri lampu. Penyihir terbangun, lalu menyerang Aladin. Tetapi peri lampu langsung membanting penyihir itu hingga tewas. "Terima kasih peri lampu, bawalah kami dan Istana ini kembali ke Persia". Sesampainya di Persia Aladin hidup bahagia. Ia mempergunakan sihir dari peri lampu untuk membantu orang-orang miskin dan kesusahan.
Putri Aurora
Dahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Ratu melahirkan seorang Puteri.
Raja dan Ratu mengundang tujuh peri untuk datang dan memberkati Puteri yang baru saja lahir itu.
Dalam acara megah yang diselenggarakan sebagai penghormatan kepada
para peri itu, masing-masing peri memberikan berkat kepada sang Puteri.
Peri
pertama mengatakan “Kamu akan menjadi Puteri tercantik di dunia.”Peri
kedua mengatakan “Kamu akan menjadi seorang Puteri yang periang.”Peri
ketiga mengatakan “Kamu akan selalu mendapatkan banyak kasih
sayang.”Peri keempat mengatakan “Kamu akan dapat menari dengan sangat
anggun.”Peri kelima mengatakan “Kamu akan dapat bernyanyi dengan sangat
merdu.”
Peri keenam mengatakan “Kamu akan sangat pintar memainkan alat musik.”
Tiba2 datang peri tua ke tengah acara itu. Ia sangat marah karena
tidak diundang. Semua orang memang sudah lama tidak pernah melihat peri
tua itu, dan mengira bahwa ia sudah meninggal atau pergi dari kerajaan
itu.
Peri
tua yang marah itu mendekati sang Puteri dan mengutuknya “Jarimu akan
tertusuk jarum pintal dan kamu akan mati!” dan kemudian peri tua itu
pun menghilang.
Semua orang sangat terkejut. Ratu pun mulai menangis.
Peri ketujuh mendekati sang Puteri dan memberikan berkatnya “Aku tidak
bisa membatalkan kutukan, tapi aku dapat memberikan berkatku supaya
Puteri tidak akan mati karena terkena jarum pintal, melainkan hanya
tertidur pulas selama seratus tahun. Setelah seratus tahun, seorang
Pangeran tampan akan datang untuk membangunkannya.”
Raja
dan Ratu merasa sedikit lega mendengarnya. Mereka lalu mengeluarkan
peraturan baru bahwa di kerajaan itu tidak boleh ada alat pintal satu
pun. Mereka menyita dan menghancurkan semua alat pintal yang ada di
kerajaan itu demi selamatan sang Puteri. Pada suatu hari disaat Puteri
berusia 18 tahun, Raja dan Ratu pergi sepanjang hari.
Karena kesepian, sang Puteri berjalan-jalan menjelajahi istana dan
sampai di sebuah loteng. Disana ia menjumpai seorang wanita tua yang
sedang memintal benang menggunakan alat pintal. Karena belum pernah
melihat alat pintal, sang Puteri sangat tertarik dan ingin mencoba.
Wanita
tua itu sebenarnya adalah peri tua jahat yang dulu mengutuknya. Saat
sang Puteri mencoba alat pintal itu, ia pun dengan sengaja menusukkan
jarum pintal ke tangan sang Puteri.
Sang Puteri jatuh tak sadarkan diri dan tertidur karena terkena
kutukan. Peri tua jahat tertawa puas dan menghilang dalam kegelapan.
Saat
Raja dan Ratu kembali, mereka dan seluruh pegawai kerajaan kebingungan
mencari sang Puteri. Saat mereka menemukannya, Raja tersadar bahwa
kutukan peri tua jahat telah menjadi kenyataan. Sang Puteri lalu dibawa
ke kamarnya dan dibaringkan di tempat tidurnya. Raja lalu mengirimkan
kabar mengenai peristiwa itu ke peri ketujuh yang baik hati.
Peri ketujuh yang baik hati lalu bergegas ke istana. Ia memutuskan
untuk menidurkan semua orang di kerajaan itu supaya kelak saat kutukan
sang Puteri berakhir mereka semua akan bangun bersama-sama.
Dalam waktu singkat pohon-pohon besar dan semak belukar yang lebat dan
berduri tumbuh di seluruh wilayah kerajaan, sehingga sangat sulit bagi
siapapun untuk menerobosnya. Bahkan puncak-puncak istana pun hanya
dapat terlihat ujungnya saja. Karena menjadi sangat tertutup, sang
Puteri dan seluruh kerajaan menjadi aman, walaupun mereka semua
tertidur.
Setelah masa seratus tahun berakhir, seorang Pangeran tampan yang
kebetulan sedang berburu di dekat wilayah kerajaan itu melihat
pucuk-pucuk istana itu. Ia sudah banyak mendengar cerita tentang
kerajaan itu, antara lain tentang istana yang dianggap berhantu, para
penyihir, dan cerita-cerita lain yang sangat menyeramkan yang sebenarnya
tidak benar.
Karena penasaran, saat kembali dari berburu sang Pangeran mencari
orang tua yang paling bijaksana dan pintar di kerajaan untuk menanyakan
tentang kerajaan tetangga yang penuh misteri itu.
Orang
tua yang bijaksana itu lalu bercerita bahwa menurut leluhurnya, di
dalam istana di kerajaan yang misterius itu terbaring seorang Puteri
yang paling cantik di dunia, yang tertidur karena terkena kutukan dari
peri tua jahat. Sang Puteri akan terus tidur hingga ada seorang Pangeran
yang datang untuk membangunkannya.
Pangeran
tampan yang pemberani itu lalu bergegas berangkat menuju kerajaan
misterius itu. Ia berniat untuk menyelamatkan sang Puteri. Sang Pangeran
berjuang menembus semak belukar dan pepohonan untuk dapat mencapai
kedalam wilayah kerajaan yang misterius itu.
Sesampainya
disana, ia melihat banyak sekali orang dan hewan peliharaan yang
terbaring dimana-mana. Tetapi mereka tidak mati, sepertinya mereka hanya
tertidur sangat nyenyak. Pangeran lalu masuk ke dalam istana. Disana
ia pun melihat seluruh pegawai kerajaan yang tertidur pulas.
Setelah berjalan-jalan menjelajahi istana itu, sang Pangeran berhasil
menemukan sang Puteri di sebuah kamar. Sang Pangeran terpesona oleh
kecantikan sang Puteri. Pangeran pun berlutut dan memegang tangan sang
Puteri. Saat itulah kutukan berakhir dan sang Puteri membuka matanya.
Ia menyambut sang Pangeran yang telah lama ia tunggu dengan bahagia.
Dalam
waktu yang bersamaan seluruh penghuni istana dan seluruh kerajaan
terbangun. Semak belukar dan pepohonan menghilang. Semua orang kembali
mengerjakan urusan mereka masing-masing. Raja dan Ratu juga terbangun
dan segera menyambut sang Pangeran dari kerajaan tetangga itu.
Tak lama kemudian, sang Puteri dan sang Pangeran tampan menikah. Mereka lalu hidup berbahagia selamanya.
Snow White Dan The Huntsman
Snow White dikenal sebagai sosok puteri yang cantik dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, dan rambut sehitam ebony. Snow White
berasal dari cerita rakyat Jerman yang diciptakan oleh dua kakak
beradik, yaitu Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm atau yang lebih dikenal
sebagai Brothers Grimm. Mereka adalah dua orang terpelajar dari Jerman
yang banyak melahirkan cerita rakyat dan dongeng. Snow White diangkat ke
layar lebar pada 21 Desember 1937 dan menjadi film animasi berwarna
pertama Disney. Pihak Walt Disney bahkan harus menggadaikan sahamnya
untuk pembuatan film tersebut.
Cerita berawal ketika Snow White dibuang ke hutan atas perintah ibu tirinya yang iri akan kecantikan sang puteri. Di tengah hutan, Snow White
ditolong oleh tujuh kurcaci dan mampu menjadi sosok ibu yang baik
ketika tinggal bersama Doc, Grumpy, Sleepy, Sneezy, Bahsful, Happy, dan
Dopey. Sampai tiba hari di mana ibu tirinya mengetahui Snow White masih hidup dan menjebaknya menggunakan apel beracun yang membuat Snow White meninggal. Para kurcaci lalu menidurkan Snow White
dalam sebuah peti dan memastikannya terlihat cantik. Suatu hari seorang
pangeran melewati peti tersebut dan terpesona akan kecantikan Snow White yang terlihat seperti sedang tertidur. Sang pangeran menciumnya dan tanpa diduga, Snow White pun terbangun.
Kini, kisah Snow White
menarik banyak sineas Hollywood untuk membuat remake-nya, dan tentu saja
jalan cerita yang dibuat agak sedikit berbeda agar lebih fresh. Contoh
saja “Mirror Mirror” (2012) yang diperankan oleh Lily Collins sebagai Snow White dan Julia Roberts sebagai The Queen. Di film yang sedikit dibumbui cerita komedi ini, diceritakan Snow White yang anggun dilatih oleh para dwarfs agar bisa berkelahi dan mempertahankan diri untuk merebut kekuasaan dari The Queen.
Lalu, ada juga “Snow White and The Huntsman” (2012) yang diperankan Kristen Stewart sebagai Snow White dan Charlize Theron sebagai Ravenna si ratu jahat.Untuk film yang satu ini, sosok Snow White
yang lemah tidak digambarkan sama sekali, sebaliknya adalah putri
tangguh yang berjuang melawan kejahatan. Film yang lebih “gelap” ini
memang membawa cerita baru yang unik untuk dongeng klasik Snow White.
The Seven Wise Dwarfs
Doc
Jangan harap akan disambut dengan ramah oleh kurcaci satu ini ketika ia sedang kebingungan. Tangkai kacamatanya akan melorot sampai ke ujung bawah hidung seiring ocehannya yang tidak jelas dan tentunya membingungkan. Namun sehari-hari, Doc adalah kurcaci yang sangat gugup dan ramah kecuali jika sedang kebingungan.
HappyJangan harap akan disambut dengan ramah oleh kurcaci satu ini ketika ia sedang kebingungan. Tangkai kacamatanya akan melorot sampai ke ujung bawah hidung seiring ocehannya yang tidak jelas dan tentunya membingungkan. Namun sehari-hari, Doc adalah kurcaci yang sangat gugup dan ramah kecuali jika sedang kebingungan.
Sesuai namanya, kurcaci gendut dan bertubuh bulat ini selalu tersenyum lebar. Ceria dan selalu berpikir serta memandang positif semua hal di dunia ini. Alis matanya yang lebat dan berwarna putih pun selalu bergerak seiring senyumannya yang lebar dan ceria.
Sleepy
Kurcaci dengan janggut terpanjang di antara yang lainnya. Selalu mengantuk dan menguap ketika berbicara. Sleepy memang kurcaci yang jarang berbicara, namun to the point dalam mengungkapkan sesuatu. Tidur menjadi hobinya, tidak heran jika ia bisa dengan mudah tertidur, di mana dan kapan pun.
Sneezy
Kurcaci dengan alergi serbuk bunga yang parah. Hampir setiap waktu ia bersin bahkan mencoba berbicara menggunakan hidungnya. Dibalik masalah bersin-bersinnya, Sneezy adalah sosok pekerja keras dan sahabat yang setia.
GrumpyKurcaci dengan alergi serbuk bunga yang parah. Hampir setiap waktu ia bersin bahkan mencoba berbicara menggunakan hidungnya. Dibalik masalah bersin-bersinnya, Sneezy adalah sosok pekerja keras dan sahabat yang setia.
Inilah pimpinan dari ketujuh kurcaci dengan sifat pembangkangnya. Selain itu Grumpy juga terkenal mudah kesal dan pemarah. Hidungnya yang besar menjadi bagian paling menonjol di wajahnya. Dibalik semua sifat menyebalkannya, Grumpy sebenarnya sosok yang lembut dan berhati besar. Grumpy adalah kurcaci yang selalu bertindak pertama kali ketika masalah muncul dan mencoba menyelesaikannya.
Bashful
Sebelum bertemu Snow White, Bashful adalah kurcaci pemalu, tidak mau diam, dan pecicilan. Sifat romantisnya muncul sejak bertemu Snow White. Bashful juga terkenal akan keramahan dan kebaikan hatinya. Tingkah laku cerobohnya seringkali membuat kedua kakinya saling tersandung sampai terjatuh.
Dopey
Dopey adalah kurcaci termuda diantara lainnya. Dengan tingkah lakunya yang konyol dan terkadang mengganggu ketenangan kurcaci lainnya. Walaupun selalu tertawa, bersin dan bisa mengeluarkan suara lainnya, Dopey faktanya tidak pernah berbicara.
Snow White di Pesta Lampion Celebration of Lights
Si cantik Snow White
juga ada lho di Pesta Lampion Celebration of Lights 2012! Lengkap dengan
para sahabatnya, 7 kurcaci serta rumahnya yang mungil. Lampion raksasa
berbentuk Snow White ini dibuat dengan sangat indah
dengan gemerlap cahaya lampion yang cantik. Penasaran? Ayo datang
kesini, jangan lupa ajak keluarga juga, ya….
Cinderella
Putri Cinderella yang di Indonesia juga terkenal dengan putri sepatu kaca ini pasti sudah akrab terdengar di telinga kita. Dongeng Cinderella merupakan dongeng tradisional yang terdapat di berbagai Negara. Cerita Cinderella
mempunyai beraneka versi di setiap Negara termasuk Indonesia tentunya.
Cinderalla rasanya merupakan dongeng yang tidak pernah lekang oleh
waktu. Walau tahun modern terus berdatangan, 2013 siap menyambut,
rasanya dongeng dan cerita Cinderella ini akan selalu hidup. Dengan
makna yang mendalam dimana mengajarkan kita untuk mempunyai hati dan
tulus sehingga akan beroleh hasil yang baik ini seakan terus mengiringi Cinderella.
Menurut sejarah, Cinderella paling awal merupakan dongeng
tradisional yang berasal dari cina pada 860 dan menjadi cerita rakyat
diberbagai Negara. Namun film animasi dari walt Disney yang memfilmkan
Cinderella telah menjadi standar dongeng dan cerita tentang Cinderella.
Buku cerita dan buku dongeng tentang Cinderella dapat dengan mudahnya
kita cari dan kita dapatkan di berbagai toko buku. Dengan inti cerita
dimana hidup seorang gadis yang baik hati yang tinggal dengan ibu tiri
yang jahat beserta kakak tiri yang jahat pula, sehingga membuat hidup
sang gadis yang baik hati menderita, namun dikarenakan kebaikan hatinya,
membuat semuanya indah pada akhirnya.
Cerita cinderella begitu terkenal dan berlangsung turun - temurun
dan antar generasi, hingga membuat banyak cerita rakyat muncul di
berbagai Negara dengan versi yang berbeda namun mempunyai inti yang
sama. Seperti contohnya di Indonesia yang mempunyai cerita tradisional
tentang bawang putih dan bawang merah dimana bawang putih merupakan anak
yang baik dengan ibu tiri serta kakak tiri nya bawang merah yang jahat,
namu n akhirnya berakhir dengan kebahagiaan bawang putih.
Cerita tentang putri Cinderella memang sering kali menjadi dongeng
penghantar tidur yang diceritakan oleh orang tua untuk menghantar tidur
anaknya. Hal ini dikarenakan Cinderella mempunyai nilai positive
yang dapat diberikan dan ditanamkan kepada sang anak, yaitu jadilah anak
yang baik, yang tulus dan mempunyai hati yang bersih, dimana tentunya
kelak hal ini akan menjadi sesuatu yang berharga di kemudian hari.
Marilah kita baca bersama dongeng dan cerita Cinderella ini :
Di sebuah kota, ada seorang anak perempuan
yang cantik dan baik hatinya. Cinderella namanya. Cinderella tinggal
bersama ibu tiri dengan kedua kakak tirinya dimana mereka selalu berbuat
jahat kepada Cinderella. Cinderella selalu disuruh melakukan semua
pekerjaan rumah, dibentak dan dimarahi oleh kedua kakak serta ibu
tirinya. Bahkan dengan kejamnya kadang Cinderella hanya diberi makan
satu kali setiap hari. Bahkan mereka memanggilnya Cinderela yang
mempunyai arti gadis yang penuh debu dan kotor. Namun walau mendapat
perlakuan yang tidak menyenangkan, Cinderella mempunyai hati yang
bersih. Dia tidak pernah membalas perlakuan jahat kakak dan ibu tirinya
dengan kejahatan pula. Sebaliknya, Cinderella dengan tulus selalu
menerima perlakuan itu dan mengerjakan semuanya dengan lapang dada.
Pada suatu ketika, Istana mengadakan sebuah
pesta. Para pengawal kerajaan menyebarkan surat undangan pesta tersebut.
keluarga Cinderella pun mendapat undangan tersebut. ibu dan kakak tiri
Cinderella pun begitu senang. Bahkan mereka berencana untuk berdandan
secantik – cantiknya dengan harapan siapa tau pangeran kerajaan itu
tertarik dengan mereka, sehingga mereka bisa menjadi putri raga. Wah
asyiknya ya, ayo kita dandan secantik – cantiknya. Kalau aku bisa jadi
putri, tentu ibu juga akan senang dan bahagia , kata kedua kakak tiri
cinderela kepada sang ibu tiri. Mendengar hal itu, cinderela rupanya
tertarik untuk ikut ke pesta itu. Namun ketika dia berkata kepada ibu
tiri dan kedua kakaknya bahwa dia mau ikut, Cinderella malah dimarahi.
“Kamu tidak boleh ikut!!” Kata kakak tiri Cinderella. Jika kamu ikut,
mau pakai apa kamu ? Baju mu jelek semua, badanmu pun kotor ! lanjut
kakak tiri cinderela dengan penuh amarah. Begitu sedihnya Cinderella
mendengar hal ini. Tak lama kemudia berangkatlah ibu tiri dan kedua
kakak tiri Cinderella ke istana dengan tidak lupa menghina Cinderella
terlebih dahulu sebelum berangkat. Hal ini membuat Cinderella bertambah
sedih hingga menangis. Dia kemudian masuk ke kamar nya dan menangis
tersedu – sedu.
Ketika Cinderella sedang menangis tersedu – sedu di dalam kamarnya, tiba – tiba terdengar suara : “Cinderella,
berhentilah menangis.” . Cinderella pun menjadi kaget. Dia mencari –
cari asal suara itu. Kemudian dia menemukan bahwa ternyata yang
berbicara adalah seorang peri. Peri tersebut tersenyum dengan sangat
ramah. Peri itu kemudian berkata : “jangan menangis Cinderella, hapuslah
air matamu. Bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal ke kebun labu
di halaman belakang rumah.” . Cinderella pun kemudian berhenti menangis
dan menyeka airmatanya lalu menuruti kata dari peri yang baik hati ini.
Setelah sampai di kebun labu belakang rumah,
ibu peri mengayunkan tongkat sihirnya sambil berkata “sim salabim”, lalu
terjadilah keajaiban, 4 ekor tikus itu berubah menjadi empat ekor kuda,
serta 2 kadal itu berubah menjadi dua orang sais. Ibu peri pun mengubah
Cinderella menjadi putri yang cantik dengan gaun yang sangat indah
dengan sepatu kaca yang sangat mengkilat. Begitu senang nya hati
Cinderella sehingga dia menari dengan riang. Sang ibu peri pun berkata
kepada Cinderella, berangkatlah ke pesta di istana, Cinderella,
namun pulanglah sebelum jam 12 malam yang ditandai dengan lonceng pukul
dua belas malam. Dikarenakan pengaruh sihir ini akan hilang setelah
pukul 12 malam dan semuanya akan kembali seperti semula. “iya ibu peri,
terima kasih banyak ibu peri.” Jawab Cinderella dengan riang gembira.
Lalu berangkatlah Cinderella dengan
kereta kudanya menuju pesta di istana. Setelah tiba di istana, ia
langsung masuk ke aula istana. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir
tertuju pada Cinderela. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Cinderela.
“Cantiknya putri itu! Putri dari negara mana ya ?” Tanya mereka. Tak
hanya itu, pangeran istana pun ikut terkagum – kagum dengan Cinderella.
Sang Pangeran datang menghampiri Cinderela. “Putri yang cantik, maukah
Anda menari dengan saya ?” katanya. “Ya!,” kata Cinderela sambil
mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama
yang pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderela yang berada di situ tidak
menyangka kalau putri yang cantik itu adalah Cinderela. Pangeran terus
berdansa dengan Cinderela. “Orang seperti andalah yang saya idamkan
selama ini,” kata sang Pangeran. Wah ternyata sang pangeran sampai
menyukai Cinderella. Dikarenakan hanyut oleh suasana, membuat
Cinderella lupa akan waktu bahwa dia harus pulang sebelum jam dua belas
malam. Ketika lonceng berdentang menandakan waktu jam 12 malam, membuat
Cinderella kaget dan teringat pesan dari ibu peri bahwa setelah jam 12
malam, khasiat sihir akan menghilang. “Maaf Pangeran saya harus segera
pulang..,”. Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan
segera berlari ke luar Istana. Di tengah jalan, sepatunya terlepas
sebelah, tapi Cinderela tidak memperdulikannya, ia terus berlari.
Pangeran yang kaget dengan peristiwa larinya
Cinderella pun tidak tinggal diam. Pangeran mengejar Cinderela, tetapi
ia kehilangan jejak Cinderela. Di tengah anak tangga, pangeran menemukan
ada sebuah sepatu kaca kepunyaan Cinderela. Pangeran pun memungut
sepatu itu. “Aku akan mencarimu, dan pasti bisa menemukanmu” kata
pangeran dalam hati.
Pada saat pengawal akan pergi dari rumah Cinderella,
ternyata ada seorang pengawal yang melihat Cinderella. “Hai kamu,
cobalah sepatu ini,” katanya. Mendengar hal ini Ibu tiri Cinderela
menjadi marah,” tidak akan cocok dengan anak ini!”. Namun pengawal
kerajaan tetap memerintahkan Cinderella untuk tetap mencobanya. “semua
tetap memperoleh kesempatan untuk mencoba tanpa kecuali!!” kata pengawal
kerajaan itu. Kemudian Cinderela menjulurkan kakinya. Ternyata sepatu
tersebut sangat cocok. “Ah! Andalah Putri itu,” seru pengawal gembira.
“Cinderela, selamat..,” Cinderela menoleh ke belakang, ternyata ibu peri
sudah berdiri di belakangnya. “Mulai sekarang hiduplah berbahagia
dengan Pangeran. Sim salabim!.,” kata ibu peri yang baik hati ini.
Begitu peri membaca mantranya, Cinderela berubah menjadi seorang Putri
yang memakai gaun pengantin. “Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau
jam berdentang dua belas kali”, kata sang peri. Cinderela diantar oleh
tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi temannya.
Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya
sambil tersenyum bahagia. Akhirnya Cinderela menikah dengan Pangeran dan
hidup Berbahagia untuk selamanya. Melihat hal ini membuat kakak-kakak
tiri dan ibu tiri Cinderella bersikap baik dengan Putri Cinderella
karena dia sekarang sang putri yang cantik. Ternyata Cinderella yang
sudah menjadi putri ini sama sekali tidak menyimpan dendam dengan
kakak-kakaknya dan ibu tirinya, bahkan Cinderella mau menerima dan
memaafkan mereka walaupun sering disakiti. Kemudian berakhirlah dongeng
dan cerita Cinderella dengan happy ending.
Demikianlah cerita dan dongeng yang menceritakan tentang kehidupan Cinderella. Disamping cerita dan dongeng ini bisa menghibur anak – anak dan mungkin digunakan sebagai dongeng penghantar tidur, Cinderella juga mempunyai nilai kehidupan yang baik yang dapat ditanamkan dan diajarkan kepada anak – anak.
Langganan:
Postingan (Atom)